Raudatul Janah
NIM A1B110255
Jatuh Setelah Menjambret, Dua Mahasiswa Babak Belur
MERDEKA.COM. (1) Dua mahasiswa, RA (17) dan Pa
(17), terjatuh dan babak belur dihajar warga setelah menjambret tas milik Ester
Simbolon (23). (2) Peristiwa itu terjadi saat Ester dibonceng kakaknya
melintas di Jalan Pelita IV, Medan, Sumatera Utara (Sumut).
(3) Sebelum penjambretan, kendaraan yang dinaiki Ester dipepet sepeda motor yang dikemudikan Pa. (4) RA yang ada di boncengan langsung merampas tas milik warga Jalan Suluh, Medan ini. (5) Tas itu berisi 1 unit HP dan uang tunai Rp 5 juta. (6) Setelah merampas tas Ester, Pa langsung memacu kendaraannya. (7) Sementara itu, Ester berteriak minta tolong dan mengundang perhatian warga.
(8) Warga sekitar pun
langsung memberi respon dengan meneriaki pelaku. (9) Akibatnya,
Pa selaku pengemudi motor menjadi gugup dan terjatuh di dekat lokasi.
(10) Setelah terjatuh,
warga langsung menghujani kedua mahasiswa perguruan tinggi swasta ini dengan
pukulan dan tendangan hingga babak belur. (11) Pa dan RA kemudian
diamankan petugas Polsekta Medan Timur.
(12) Petugas lantas membawa kedua
pelaku yang merupakan warga Jalan Amaluhur, Medan, ini ke markas Polsekta Medan
Timur di Jalan Jawa, Medan. (13) "Kedua tersangka masih kita periksa,"
kata Kanit Reskrim Polsek Medan Timur AKP Ridwan, Sabtu (16/3).
(14) Dari pemeriksaan
sementara, RA dan Pa diduga sudah berulang kali menjambret. (15) "Mereka
mengaku sudah tiga kali, tapi terus kita selidiki," pungkas Ridwan.
Sumber: Merdeka.com
Analisis Kohesi dan Koherensi
1. Pada kalimat (1) dan (2) terdapat kohesi
piranti repetisi ulangan penuh pada kata “Ester”. Paragraf pertama ini koheren
karena memiliki keterkaitan antar kalimat “dua mahasiswa yang terjatuh dan babak belur dihajar warga
setelah menjambret tas milik Ester saat Ester dibonceng.
2.
Pada kalimat (2) dan (3) terdapat kohesi
piranti repetisi ulangan penuh pada kata “Ester”. Pada kalimat (3) dan (4) terdapat
kohesi yakni piranti urutan waktu pada kata “sebelum”. Pada kalimat (4) dan (5)
terdapat kohesi piranti repetisi ulangan penuh pada kata “tas”. Pada kalimat
(5) dan (6) terdapat kohesi piranti repetisi ulangan penuh pada kata
“merampas”. Pada kalimat (6) dan (7) terdapat kohesi piranti urutan waktu pada
kata “setelah” dan “sementara”. Paragraf kedua ini koherensi, memiliki
keterkaitan antar kalimat,
karena mendeskripsikan tentang peristiwa penjambretan tersebut.
3. Pada kalimat (7) dan (8) terdapat kohesi
piranti ulangan penuh yaitu pada kata “warga” dan piranti ulangan dengan bentuk
lain pada kata “berteriak” dengan “meneriaki” . Pada kalimat (8) dan (9)
terdapat kohesi piranti sebab-akibat pada kata “akibatnya”. Paragraf ketiga ini koherensi karena
memiliki keterkaitan antar kalimat “warga meneriaki pelaku akibatnya pengemudi
motor menjadi gugup dan terjatuh.
4.
Pada kalimat (9) dan (10) terdapat
kohesi piranti ulangan penuh pada kata “terjatuh” dan piranti urutan waktu
“setelah”. Pada kalimat (10) dan (11) terdapat kohesi piranti urutan waktu
“kemudian”. Paragraf keempat ini koherensi karena
memiliki keterkaitan antar kalimat “warga lagsung menghujani pelaku dengan
pukulan yang kemudian diamankan petugas.
5.
Pada kalimat (11) dan (12) terdapat
kohesi piranti ulangan penuh “petugas”. Pada kalimat (12) dan (13) terdapat
kohesi piranti ulangan penuh “kedua”. Paragraf
kelima ini koherensi karena memiliki keterkaitan antar kalimat “petugas
membawa pelaku dan masih dipeeriksa petugas”.
6. Pada kalimat (13) dan (14) terdapat
kohesi piranti ulangan dengan bentuk lain “periksa” dengan “pemeriksaan”. Pada
kalimat (14) dan (15) terdapat kohesi referensi anafora “mereka” mengacu pada
“RA dan Pa”. Paragraf keenam ini koherensi karena
memiliki keterkaitan antar kalimat “dari pemeriksaan, pelaku mengaku sudah tiga
kali menjambret”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar